Pernah ketemu tempat istirahat yang nyaman, edukatif sekaligus bikin sehat? Singgah di Sengkang Sulawesi Selatan saat perjalanan Palopo-Soppeng memang tak salah. Kota Sutera ini memiliki satu destinasi baru yang wajib dikunjungi. Ya, tugu kilometer 0 sengkang cocok untuk wisatawan berbagai usia.
Sudah lama saya dan keluarga berencana mengunjungi Soppeng. Tujuan utamanya untuk ziarah kubur nenekda tercinta. Alhamdulillah rencana ini bisa terlaksana saat liburan panjang di pekan kedua Mei.
Jarak Palopo Soppeng sekitar 221 km dan menempuh waktu 5 sampai 6 jam. Beruntung kami membawa kendaraan sendiri sehingga memungkinkan untuk singgah dimana saja.
Awalnya kami ingin langsung ke Soppeng. Namun perut meminta haknya. Setelah mencari kesana kemari, akhirnya kami singgah di masjid Agung Ummul Quraa Sengkang.
Tak dinyana, ada taman kota sekaligus tempat wisata baru persis di seberang masjid.
Sekilas Tentang Tugu Kilometer 0 Sengkang
Tugu kilometer 0 adalah harapan baru Bupati Wajo, Amran Mahmud dan masyarakatnya. Kehadirannya menjadi upaya menarik para wisatawan sehingga perekonomian Sengkang Wajo terus bergeliat. Ia juga sebagai pelengkap destinasi lainnya yaitu danau Tempe, rumah adat Attakae, Bangsalae Siwa, Telaga Biru Limpong, serta kawasan ruang terbuka hijau Callaccu. Selain itu, tugu merupakan patokan penentuan jarak antar daerah Wajo sendiri atau daerah lainnya.
Fakta menarik lainnya adalah pembangunannya tak menggunakan dana yang terlalu besar dan diresmikan bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia tahun 2022. Namun, meski dananya tidak sefantastis yang lainnya, fasilitas yang hadir tak kalah menarik.
Fasilitas di tugu kilometer 0 Sengkang Sulawesi selatan
Lokasi
Tugu Kilometer 0 di Sengkang terletak di samping tribun Lapangan Merdeka, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Lokasinya sangat strategis sebab berada di pusat kota sehingga memudahkan warga lokal dan pengungjung untuk datang. Juga berada di jalan utama yang menghubungkan daerah-daerah lainnya.
Tugu
Berada dalam satu kawasan lapangan merdeka membuat tugu kilometer 0 tidak terlalu terlihat. Jika pengunjung melihat dari sisi seberang maka tugunya terhalang oleh pohon-pohon yang tumbuh di sepanjang trotoar.
Tugu baru terlihat jelas jika sobat yusri sudah masuk kawasan lapangan merdeka. Tugu yang berbentuk segitiga merupakan penanda dari titik nol kilometer Sengkang. Tak jauh dari tugu juga ada tanda peresmian tugu yang ditandatangani oleh pak Bupati.
Baruga
Disamping kiri tugu berdiri semacam baruga yang fungsinya sebagai tempat berkumpul, musyawarah, bahkan tempat pemuka/pemimpin berdiri ketika mengadakan kegiatan. Lebarnya sekitar 10 meter, hampir selebar lapangan merdeka. Kemudian dibelakangnya terdapat kamar mandi. Sayangnya, kamar mandi tidak terawat dengan baik.
Lapangan Merdeka
Ruang terbuka publik yang terkenal di sekitar Wajo ini multifungsi dan bernilai historis bagi masyarakat setempat. Tempatnya yang luas dan berada di jantung kota membuatnya berfungsi sebagai tempat merayakan hari jadi Wajo, upacara keagamaan, kegiatan sosial dan budaya serta sarana olahraga.
Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga berupa outdoor gym ini berjejer di sepanjang trotoar lapangan merdeka Sengkang Sulawesi Selatan. Kehadirannya membuat tugu kilometer 0 semakin menarik. Terutama pengunjung yang sedang perjalanan jauh. Pegal-pegal di badan bisa hilang sejenak dengan memanfaatkan air walker, chest press, leg press, pull up dan twister.
Anak-anak juga sangat senang sebab outdoor gym ini seperti mainan. Sayangnya tidak semua fasilitas bisa termanfaatkan. Desainnya memang lebih bisa digunakan oleh orang dewasa. Anak kecil hanya bisa menggunakan air walker dan twister.
Wifi Umum Gratis
Pengunjung juga bisa memanfaatkan wifi yang dipasang untuk umum. Namun kabarnya wifi hanya bisa digunakan sampai pukul 23.00 setempat.
Fasilitas Pendukung : toilet, tempat sampah, area parkir
Sejarah Kota Sengkang
Kota Sengkang adalah ibu kota Kabupaten Wajo di Provinsi Sulawesi Selatan. Terletak di bagian utara Danau Tempe, Sengkang menjadi simpul penting dalam sejarah, budaya, dan perdagangan masyarakat Bugis.
Nama Sengkang dipercaya berasal dari kata dalam bahasa Bugis yang merujuk pada tempat yang tinggi atau daratan yang menjorok ke air. Sebagai kota yang berada dekat Danau Tempe, nama ini mencerminkan kondisi geografisnya.
Sengkang berakar kuat dari Kerajaan Wajo, salah satu kerajaan Bugis berpengaruh di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-15 dan menjadi simbol demokrasi Bugis karena sistem pemerintahannya yang kolektif, dipimpin oleh Arung Matoa (pemimpin tertinggi), bersama Dewan Ade’.
Kerajaan Wajo terkenal karena menganut prinsip “siri’ na pacce” (harga diri dan empati), serta membuka diri terhadap perdagangan dan pengaruh luar, termasuk Islam yang masuk pada abad ke-17.
Sentra tenun sutra banyak ditemukan di desa-desa sekitar Sengkang seperti Salomallori dan Padduppa, dengan motif dan warna khas Bugis.
Penutup
Tugu Kilometer 0 Sengkang Sulawesi Selatan bukan sekadar penanda jarak. Ia adalah simbol awal perjalanan, titik mula segala arah, dan penegas identitas Kota Sengkang sebagai pusat pemerintahan, budaya, dan masyarakat Kabupaten Wajo. Terletak di jantung kota, di samping Lapangan Merdeka yang sarat nilai sejarah dan sosial, tugu ini menjadi ikon baru kebanggaan warga Wajo.
Keberadaan tugu ini mencerminkan semangat pembangunan yang berakar dari masa lalu namun berpijak pada masa depan. Dengan desain yang mencolok namun harmonis dengan lingkungan sekitarnya, tugu ini juga menambah estetika kota dan memperkuat daya tarik wisata lokal.