“Lho, bukannya wanita yang belum bersuami gak bisa berangkat umrah tanpa mahram ya?.
Pertanyaan itu membuat jantung saya berdebar. Pasalnya, biaya sudah ditransfer lunas ke travel dan kami pun mulai mencicil segala keperluan sembari belajar tentang tata cara umroh sekaligus mengenali syarat umrah untuk wanita.
Jujur, pertanyaan tersebut membuat saya berpikir ulang tentang keberangkatan umrah. Apalagi saya pun sedang dalam menyelesaikan studi master. Dan saat itu sedang berada didalam kondisi genting sebab harus segera lulus atau drop out dari kampus.
Namun, umrah kali ini sangat istimewa. Kami berangkat dengan hampir sebagian keluarga besar. Mulai dari enek, uwa, mamang, bibi hingga sepupu-sepupu saya. Mama saya pun ikut dalam rombongan.
“Tenang,” kata mamang yang kebagian tugas dalam mengurusi keberangkatan umrah ini, “biasanya travel yang akan membantu menguruskan hal-hal yang seperti itu.”
“Alhamdulillah,” pikiran mulai tenang dan kembali fokus belajar tentang segala hal tentang umrah.
Tapi, saya bertanya-tanya lagi, apakah saya memenuhi syarat umrah untuk wanita? Seperti apa sih rukun umroh dan syarat wajib umroh untuk wanita itu?
Menata Niat, Awal Perjalanan Spiritual
Perjalanan umrah tahun 2016 yang lalu bisa dikatakan sebagai perjalanan spiritual dadakan. Betapa tidak, rencana awalnya adalah kakak lelaki yang berangkat untuk menemani mama namun qadarullah rejeki itu kemudian jatuh ke saya.
Awalnya saya tergagap sebab prosesnya bisa dikatakan cukup cepat juga. Setelah kami sekeluarga berembuk dan berkesimpulan untuk umrah, beberapa nama yang fix berangkat pun langsung didaftarkan di salah satu travel.
Tak lama ada pemberitahuan bahwa keberangkatan akan terlaksana pada bulan Desember akhir atau Januari. Namun, lagi-lagi rencana Allah lebih baik dan kami pun terjadwal berangkat di awal November 2016.
Alhamdulillah, paspor saya sudah jadi beberapa bulan bahkan sebelum ada rencana untuk umrah. Kayaknya gak ada ruginya ya punya paspor meskipun belum ada rencana mau kemana. Ya siapa yang tau Allah langsung kasih rejeki dan bisa ke luar negeri.
Jika kemarin saya masih santai mengurusi keperluan umrah, tiba-tiba harus gerak cepat sebab waktunya sudah mepet.
Yaa Rabb, mudahkanlah perjalanan spiritualku ini. Engkau yang mengundangku dan Engkau pula yang akan memudahkannya.
Beruntung beberapa waktu lalu saya ke book fair Bogor dan membeli buku tentang haji dan umrah karangan ustadz Happy Andi Bastoni.
Buku inilah yang kemudian membuat saya menata niat kembali ketika umrah. Termasuk memantapkan niat dalam melakukan perjalanan suci ini.
Buku ini juga membuat saya memaknai tiap perjalanan ketika umrah. Juga belajar lagi tentang syarat umrah untuk wanita sembari tetap bertanya-tanya
Apakah mahram menjadi salah satu syarat dan rukum umrah?
Memahami 3 Syarat Umrah Untuk Wanita
Mungkin banyak sobat yusri yang juga bertanya-tanya, apakah adanya mahram menjadi salah satu syarat umrah? Ini mungkin sedikit membingungkan apalagi ada ulama yang tidak membolehkan seorang wanita pergi tanpa mahram.
Juga adanya aturan ketat di Jeddah bahwa seorang wanita tidak bisa bepergian sendiri. Jika ketahuan maka akan ditahan atau lebih buruk bisa dipulangkan kembali ke negara asal.
1. Islam
Ketentuan ini sudah jelas sebab yang bisa menunaikan umrah dan ritual ini hanya ada di agama Islam. Syarat pertama ini jelas membuat tenang sebab saya jelas-jelas lahir dari keluarga muslim dan sudah menjadi seorang muslimah.
2. Baligh dan Berakal
Tanda bahwa seorang wanita sudah baligh adalah dengan mendapati jadwal menstruasi. Sementara bagi seorang laki-laki apabila pernah mimpi basah.
Biasanya syarat baligh akan bersanding dengan berakal sebab baligh sudah dianggap dewasa dan kondisi dewasa dianggap sudang bisa membedakan mana yang benar dan salah.
3. Merdeka dan Mampu
Perjalanan spiritual ini memang menngeluarkan biaya yang tidak sedikit sebab tempatnya jauh di luar Indonesia dan biasanya menggunakan jasa travel agar kondisinya lebih mudah.
Nah, ketiga syarat umrah untuk wanita ini adalah kewajiban dasar yang harus terpenuhi. Ketiadaan salah satu hal tentu saja akan membuat umrah menjadi batal seketika.
Lantas, bagaimana dengan syarat mahram?
Untuk hal ini, boleh mengikuti pendapat para ulama yang lain yaitu tetap boleh bepergian tanpa mahram asal tujuannya benar, kondisinya aman dan bepergian dengan kelompok yang terorganisir dengan baik. Wallahualam.
Legaaa.
Ini membuat segala hal menjadi terang benderang. Dan saya pun harus kembali menguatkan keyakinan dan hati dalam perjalanan ini.
Rukun Umroh
Saya sadar perjalanan kali ini bukan sekedar membeli tiket, naik pesawat, sampai di tempat lalu foto-foto atau mencari kuliner yang khas.
Ada hati yang senantiasa diluruskan. Ada ritual yang perlu diupayakan. Dan juga kekhusyukan yang harus selalu tersambung dengan Pemilik Semesta.
Makanya perlu mengetahui apa saja yang harus dibawa saat umroh, kemudian apa saja larangannya terkhusus untuk wanita, juga sesederhana bolehkah memakai lipstik saat umroh?
1. Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah umrah yang disertai dengan mengenakan pakaian ihram. Wanita sendiri boleh memakai pakaian apa saja asal menutup aurat, longgar dan tidak banyak gambar. Lebih baik lagi jika menggunakan pakaian putih atau hitam agar tidak mengganggu jamaah yang lain dengan warna mencolok.
2. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri, dan dilakukan secara berkesinambungan. Tawaf merupakan salah satu inti dari ibadah umrah.
3. Sa’i
Sa’i adalah berjalan kaki atau berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Safa dan diakhiri di Marwah. Sa’i melambangkan usaha yang dilakukan Hajar, istri Nabi Ibrahim, ketika mencari air untuk putranya, Ismail.
4. Tahallul
Tahallul adalah tindakan memotong sebagian rambut (minimal 3 helai untuk laki-laki dan wanita). Laki-laki dianjurkan untuk mencukur rambut secara keseluruhan, sedangkan wanita cukup memotong sebagian kecil rambut.
5. Tertib
Artinya, rukun-rukun di atas harus dilakukan secara berurutan. Tidak boleh ada yang tertinggal atau dilakukan tidak sesuai urutan yang seharusnya.
Wajib Umrah
Wajib umrah adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam umrah, tetapi jika salah satu dari kewajiban ini ditinggalkan, umrah tetap sah namun harus membayar dam (denda) berupa menyembelih seekor kambing di Tanah Suci. Wajib umrah meliputi:
1. Memulai ihram dari miqat
Miqat adalah tempat yang sudah ditetapkan sebagai batas memulai ihram. Jika melewati miqat tanpa ihram, wajib membayar dam.
2. Menjauhi larangan-larangan ihram
Ketika seseorang berada dalam keadaan ihram, ada beberapa hal yang harus dijauhi, seperti:Tidak boleh mencukur rambut atau memotong kuku.
- Tidak boleh mengenakan pakaian yang berjahit bagi laki-laki.
- Tidak boleh memakai wewangian.
- Tidak boleh berburu binatang.
- Tidak boleh melakukan hubungan suami istri.
- Tidak boleh menikah atau menikahkan orang lain.
