Komunitas Homeschooling

Homeschooling itu apakah harus masuk komunitas? Apakah komunitas homeschooling sama saja dengan lembaga-lembaga homeschooling itu?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang juga berputar-putar di kepala saya. Hehe.

Beberapa waktu lalu saya sempat mencari komunitas homeschooling domisili melalu media sosial. Hasilnya? yang terdekat hanyalah Makassar.

Ada sih keluarga yang juga menjalani homeschooling tapi sekarang suaminya sudah bertugas lagi di tempat lain.

Lalu, bagaimana jika tak menemukan homeschooling di sekitar tempat tinggal?

Nah, yuk baca terus artikel ini ya. Siapa tahu ada informasi yang sobat yusri butuhkan.

Apa Itu Komunitas Homeschooling?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunitas adalah sekelompok orang tertentu yang hidup dan saling berinteraksi dalam satu wilayah tertentu.

Sedangkan komunitas homeschooling adalah kelompok orang atau keluarga homeschooler lebih dari satu yang memiliki tujuan dalam menjawab kebutuhan homeschoolingnya.

Biasanya sih komunitas homeschooling akan melakukan kegiatan bersama dan berbagi sumber daya.

Praktisi-praktisi yang tergabung didalamnya murni ingin saling sharing, berbagi informasi dan memaksimalkan potensi anak serta sebagai ajang sosialisasi antar anggota homeschooler.

So, komunitas homeschooling biasanya berupa organisasi non profit. Semua tujuannya bersih tanpa terkait mencari keuntungan dalam bentuk materi.

Jadi beda banget dengan lembaga-lembaga profit yang sudah memiliki sumber daya tersendiri dan kurikulum tertentu. Biasanya ini disebut sebagai flexy school.

Homeschooling itu murni rintisan keluarga sehingga keluargalah yang menetapkan aturan dan batasan dalam pendidikan mereka.

Keuntungan Komunitas Homeschooling

Nah, komunitas homeschooling memang terdiri atas keluarga-keluarga prktisi homeschooler yang ingin saling berbagi sehingga sifatnya simbiosis mutualisme.

Pernah saya mendapati komunitas homeschooling yang orangtua-orangtua mereka saling bergantian mengajar anak-anaknya. Atau mereka membuat kegiatan-kegiatan seru dalam waktu-waktu tertentu.

Yap, komunitas homeschooling memang bisa sepowerfull itu jika sama-sama mengerti apa tujuannya. Sehingga banyak keuntungan yang bisa teraih, yaitu

1. Sebagai tempat saling berbagi informasi

Banyak hal yang bisa dibagikan sesama keluarga homeschooler. Seperti sumber belajar yang digunakan, club-club yang diikuti atau orangtua bisa saling sharing mengenai strategi homeschooling mereka juga metode belajar dalam keseharian.

Informasi lainnya juga berupa kesempatan-kesempatan yang bisa mereka dapat selama menjalani homeschooling dan lain-lain.

Biasanya sih selalu ada informasi baru dalam sebuah perkumpulan.

2. Sosialisasi sesama anak homeschooling

Komunitas homeschooling biasanya tak hanya diikuti oleh orangtua namun juga anak-anak. Inilah kesempatan mereka bertemu dengan pelajar seusia atau tak berbeda jauh dengan usia mereka.

Uniknya, anak homeschooling memang memiliki keterampilan bisa bergaul dengan orang-orang di berbagai rentang usia.

Berbeda dengan anak yang sekolah formal sebab hanya bertemu dengan teman seusia mereka.

3. Dukungan belajar dan legalitas

Saat bertemu, komunitas homeschooling juga akan membuat suatu agenda yang disebut dengan playdate. Kegiatan akan bergantung pada tema yang disepakati.

Misalnya belajar memasak dengan pemateri dari anak homeschooling itu sendiri atau kegiatan apapun yang menjadikan anak sebagai centrenya.

Untuk legalitas sendiri bisa didapatkan dengan bergabung melalui PKBM. Ketika anak homeschoolig sudah memasuki usia sekolah maka sudah bisa didaftarkan untuk mendapatkan nomor induk siswa sebagai syarat ujian akhir nasional.

Contoh Komunitas Homeschooling

Penting banget ya komunitas homeschooling itu. Nah, sekarang yuk intip bareng-bareng contoh komunitas homeschooling dan kegiatannya apa saja.

1. Klub Oase

Komunitas ini adalah bentukan dari keluarga pak Aar dan bu Lala yang punya website rumah inspirasi. Kegiatan didalamnya macam-macam.

Klub Oase sendiri berdiri sekitar 13 tahun yang lalu tepatnya 31 Januari 2011. Kegiatan pertamanya adalah percobaan sains, eggsperiment.

Sejak saat itu diutuskan untuk bertemua tiap dua pekan sekali dengan waktu dan tempat yang berbeda.

Kadang berkunjung dari rumah ke rumah. Kadang juga fieldtrip ke tempat-tempat seru. Juga berkemah di alam.

Dan hingga hari ini, klub Oase tetap ada meski personilnya berganti-ganti.

2. Komunitas homeschooling keluarga muslim

Jika sobat yusri mencari komunitas yang pendidikannya tidak terpisah dari agama maka bisa ikut kegiatan ini.

HSKM sendiri didirikan oleh seorang bapak yang mencintai pendidikan. Sekarang anggotanya sudah ribuan dengan berkomunikasi di berbagai media misalnya whatsapp dan telegram.

Selain itu di beberapa kota tertentu ada komunitas cabangnya untuk memudahkan playdate sesama homeschooler yang berada dalam 1 kota.

Ada 2 pilar komunitas homeschooling dari HSKM yang menarik yaitu pengarusutamaan keluarga dan pemikiran pendidikan islam.

Yap, pendirinya memang rajin mengunggah podcast tentang homeschooling dan islam itu sendiri.

3. Rumpul

Saya mengenal Rumpul melalui salah satu keluarga homeschooler, mbak Clefy. Saat itu anaknya menjadi pemateri dalam materi scince, membuat kapal dari bahan bekas.

Rumpul ini berada di Tangerang dan kebanyakan pesertanya berada di sekitaran daerah tersebut. Komunitas homeschooling ini juga baru dibentuk sekitar setahun yang lalu.

Namun, kegiatannya sudah bermacam-macam. Mulai dari menggambar diatas kertas daur ulang, membahas buku bersama dan fieldtrip ke berbagai tempat.

by the way, rumpul ini singkatan dari rabu ngumpul lho. Hehe.

Bagaimana Jika Tidak Ada Komunitas Homeschooling?

Kebayang ya serunya jika ada komunitas homeschooling di sekitar tempat tinggal. Bisa sharing bareng-bareng, tidak merasa sendirian dan ada kawan senasib sepenangungan.

Namun, kalau tidak ada juga bagaimana?

Ohooho, jangan sedih ya sobat yusri sebab di jaman teknologi yang canggih ini sudah banyak komunitas homeschooling yang online.

Sekarang kita tinggal mencocokkan apa saja kebutuhan kita dalam menjalani homeschooling?

Butuh dukungankah? Butuh sosialiasasi? Butuh aktivitas bersama? Atau butuh legalitas?

Nah, jika butuh dukungan bisa melaludi diskusi online. Jika sosialisasi dan aktivitas bisa memanfaatkan club-club olahraga atau les di sekitar tempat tinggal.

Jika butuh legalitas maka segera mencari PKBM.

Atau lebih baik lagi jika membuat komunitas homeschooling sendiri. Suatu saat akan banyak pengikuti, Insyaallah.

So, masih bingung dengan komunitas homeschooling?

Yuk, artikel berikutnya bahas tentang sarana belajar atau sharing homeschooling dari blooger homeschooling.

Best Dating Sites
Platform Pengiriman Pesan Instan
Platform Sosial Media

Top Profiles
Siska Media di TikTok
10.0/10
Siska Media di TikTok
Channel Siska Media di Youtube
10.0/10
Channel Siska Media di Youtube