Beberapa waktu lalu saya dihubungi salah satu website edukatif dan ingin bekerjasama. Salah satunya adalah dengan menyematkan artikel blog ini di salah satu postingan artikel mereka.
Lalu, mereka pun memberi badge blog ini sebagai salah satu ‘best blog parenting’. Kyaaa.
Duh, meski bisa saya katakan bahwa blog ini belum ada apa-apanya tapi rasanya terharu jika blog ini kelak bisa bermanfaat pada pembaca.
Yap, inilah salah satu alasan saya juga untuk terus menulis dan sharing. Siapa tau ada orang diluar sana yang punya pengalaman sama dan akhirnya bisa berbagi cerita.
Atau ada yang memiliki kesulitan yang sama dan bisa menemukan solusinya disini.
Such as warmed my heart.
Kelak pun jika saya sudah tak mampu lagi menulis atau tiada, ada anak cucu yang bisa mewarisi blog ini. Atau ini adalah inventarisasi saat tua nanti. Menunggu kabar buah hati yang berada di benua mana sembari menulis cerita.
Di artikel sebelumnya sudah saya spill blogger luar negeri yang bisa dijadikan panutan. Nah sekarang saatnya blogger homeschooling dalam negeri yang tampil.
Jika dibandingkan dengan jumlah, blogger luar negeri jauh lebih banyak. Meski ukurannya tidak akurat tapi semoga ini juga bukan pertanda bahwa negara kita maish darurat soal literasi.
Well, siapa tau orangtua-orangtua homeschooler pada nulis manual kan? Ya, Who knows kan?
Tapi, sebelum membahas blogger homeschooling dalam negeri, ada beberapa alasan nih kenapa harus ada dokumentasi tertulis untuk homeschooling yang sedang dijalankan.
Alasan Sharing Homeschooling Di Blog
1. Sebagai dokumentasi
2. Evaluasi homeschooling
3. Kenangan
Blogger Indonesia Inspiratif Tentang Homeschooling
1. Helena Mantra
Saya lupa kapan tepatnya tersesat di blog mbak Helena ini. Tapi demi membaca cerita-ceritanya, pikiran saya jadi terbuka bahwa bisa juga lho ibu homeschooler teta berperan di masyarakat.
Jika membaca deretan achievement dari blog Helena Mantra, kayaknya bakalan kagum banget deh. Subhanallah banget. Berbagai penghargaan diraihnya ditengah mendampingi dua putranya homeschooling.
Mbak Helena sendiri memulai homeschooling saat usia anak-anaknya masih 0 tahun. So, sedari awal beliau memang sudah menyiapkan diri ya.
Pengalaman-pengalaman tersebut lalu dibukukan dan lahirlah buku Sekolah Alam Semesta. Buku ini bisa menjadi panduan orangtua yang masih galau memulai homeschooling.
Saya sendiri pun penasaran dengan isi bukunya. Semoga masih ada stock ya.
Balik ke blog Helena Mantra, nichenya sudah pasti parenting dan homeschooling. Yap, blog ini emang sekaligus menjadi catatan homeschooling mbak Helena. Sudah ada tajuk tersendiri yaitu cerita homeschooling.
Selain itu, mbak Helena juga menuliskan ide kegiatan yang bisa banget dicontek. Ide kegiatan ini tentunya menyesuaikan saja dengan barang dan alat yang ada di rumah.
Lalu, ada juga printable worksheet yang bisa diunduh kapan saja. Gratis lho.
Mbak Helena memang mengutamakan homeschooling usia dini yang kurikulumnya didapatkan melalui komunitas Rumah inspirasi dan ternyata SID (anak pertama mereka) tetap ingin melanjutkan model pendidikan rumah ketika memasuki sekolah dasar. Dan akhirnya mereka melanjutkan homeschooling dan bergabung dengan salah satu PKBM.
Lengkap banget cerita dan pengalaman tentang homeschooling mbak Helena dan anaknya di blog ini. Sobat yusri yang masih mempertimbangkan homeschooling wajib banget berkunjung ke akun ini.
2. Catatan Si Emak
Salah satu blog yang sejak awal saya tahu bercerita tentang homeschooling adalah blognya mbak Siti Hairul Dayah ini.
Entah bagaimana ketemunya namun sejak itu saya pun terpesona dengan kekonsistenan Si Emak dalam model pendidikan dari rumah ini.
Apalagi setelah tahu bahwa anak beliau berjumlah 6 orang dan kesemuanya menjalani homeschooling mandiri. Waaww…menyala banget mak Irul ini, panggilan akrabnya.
Berbeda dengan mbak Helena yang tinggal di jakarta, Mak Irul berdomisili Jogja, tepatnya di kabupaten Bantul. Otomatis di blognya banyak juga cerita-cerita seputar daerah istimewanya Hamengkubuwono ini.
Ketertarikan Mak Irul menjalani homeschooling adalah beliau sangat menyukai sirah nabawiyah. So, basis home education di rumahnya pun berdasarkan sirah nabawiyah.
Sobat yusri yang mau nyontek bagaimana mengedukasi anak secara islami boleh banget mampir di blog beliau.
Nah, kerennya lagi beliau ini pembelajar sejati. Saat ini saja beliau sedang mengambil pendidikan master di Institut Pertanian Bogor. Meski ada jarak antara Bogor dan jogja tapi semangatnya menuntut ilmu tak padam.
Saat ini anak-anak beliau yang besar memang ada yang melanjutkan pesantren dan boarding school. Dan putra putrinya yang masih homeschooling bergabung dalam SKB di salah satu sekolah dasar negeri kabupaten Bantul.