Cerpen Kutemukan Dirimu Dalam Hujan

Senja ini begitu dingin, aroma tanah basah masih menyeruak, tetesan airMu telah menyegarkan bumi ini. Aku mendongak menatap langitMu , sungguh membuatku nyaman sekaligus merasa kecil di semestaMu yang luas ini. Dan kupejamkan mataku,



Ada sebuah rumah sederhana, ada aku, kau, dan mereka. Senda gurau terus mengisi rumah ini, suara tangis baby menambah keakraban yang telah terjalin… Tapi siapa kau, siapa mereka dan aku ada dimana??? Oh, aku tak kenal tempat ini, aku begitu asing, tapi mengapa aku merasa nyaman dan bahagia di tempat ini terutama sangat disampingmu, Sebenarnya siapa kamu,

Kurasakan tetesan air menerpa wajahku, akupun terbangun, senja kini dihiasi dengan hujan lagi, Beratus-ratus jam aku berusaha melupakannya, tapi tetap saja ingatan itu selalu ada, tapi siapa yang dalam ingatan itu, akupun tak tahu.

Tubuhku telah basah kuyup disiram airMu, ku masih berdiri tegak di tepian pantai ini, memandang cakrawalaMu yang tak bisa kugapai dan tak bias kusentuh. Terbesit pertanyaan dibenakku, mengapa harus ada batas seperti cakrawala yang tak bisa kugapai dan tak bisa ku rubah, Hujan ini, ya hujan ini telah membekukan tubuh dan pikiranku, pikiran yang tertuju pada satu titik, pikiran yang tertuju padamu, entah kamu yang tak kukenal itu siapa, dan kenapa engkau seperti menghantui pikiranku,

Hujan yang semakin deras membuat kepalaku semakin sakit, tapi entah kenapa ada juga perasaan nyeri di dada ini, rasa perih dan sesak, oh ada apa ini, Kristal bening mengalir di pipi, rasa sesak ini semakin menjadi, aku sudah tidak tahan,

Sebuah kamar kecil terdapat jendela langsung menghadap halaman rumah, ada kamu yang dengan tatapanmu memandangku dan bercanda bersama, bergandengan tangan keluar dengan penuh tawa, ———— Deru motor ditengah hujan, menikmati setiap tetesan air hujan bersamamu merupakan suatu kebahagian tersendiri untukku. Melakukan segala hal bersamamu merupakan anugerah terindah dalam hidupku.

Dan kini wajahmu semakin jelas dalam ingatanku, senyum serta tatapanmu saat memandangku semakin jelas terasa. Akhirnya aku menemukanmu, akhirnya aku mengenalmu, Aku pernah sangat ingin melupakanmu hingga hal-hal tentangmu seperti melayang dalam ingatanku, tak jelas.

Kini kutersadar, aku tak ingin melupakanmu, Hanya sebait puisi sederhana yang tercipta untukmu

Di hamparan ladang kering kerinduan
Angin mendesaukan bisik kepedihan
Meluruhkan dedaun kusam kenangan
Gemerisik daun dan nyanyian embun
Takkah pagi selalu membuatmu tertegun
Rindu kian tertimbun

Selama masih ada hujan, aku masih bisa mengenalmu dan merasakan kehadiranmu – (RIP)


Karangan : Krisna Karyani

Semoga dari cerita ini kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Best Dating Sites
Platform Pengiriman Pesan Instan
Platform Sosial Media

Top Profiles
Siska Media di TikTok
10.0/10
Siska Media di TikTok
Channel Siska Media di Youtube
10.0/10
Channel Siska Media di Youtube