Sobat yusri, adakah yang sedang menimbang ikut homeschooling tahun ini? Dan salah satu pertimbangannya adalah biaya homeschooling itu sendiri?
Kira-kira homeschooling itu mahal atau murah ya?
Sekarang ini informasi yang beredar di kalangan masyarakat adalah homeschooling itu mahal dan eksklusif.
Hmm…kira-kira sobat yusri ada yang berpikir sama juga?
Yuk cari tahu bagaimana soal biaya ini dalam homeshooling termasuk apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pengeluarannya.
Streotype tentang biaya homeschooling
Selain kurikulum dan ijazah, biaya homeschooling itu termasuk bahasan yang menarik ya. Bahasan ‘seksi’ menurut beberapa orang.
Salah satunya adalah adanya opini yang mengatakan bahwa homeschooling ini berbiaya besar. Apalagi banyak artis dan publik figur yang mengambil jalur ini dan rerata mereka bergabung di komunitas homeshooling dengan biaya fantastis.
Wiihh.
Wajar ketika masyarakat akhirnya berkesimpulan bahwa homeschooling itu mahal.
Tapi, emang semahal itu ya?
Nah, sebelum sharing lebih lanjut kayaknya ada yang perlu diluruskan mengenai homeschooling itu sendiri.
Homeschooling adalah pendidikan yang berasal dari rumah dimana orangtua yang mengatur dan menjadi kepala sekolahnya. Namun ketika anak sudah besar, maka pengaturan model pendidikannya atas kesepakatan bersama.
Atas dasar pengertian diatas, jika ada lembaga yang mengatasnamakan dirinya sebagai homeschooling maka itu tidak termasuk.
Lembaga yang ikut mengatur kurikulum dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan pendidikan anak maka disebut sebagai fleksibel school atau flexy school.
Clear sampai sini ya sobat yusri.
Kebutuhan dasar homeschooling
Nah, karena homeschooling adalah pendidikan rumah maka ada sebuah istilah terkenal yang mengatakan bahwa biaya homeschooling itu pass as you go.
Biayanya tergantung pada kebutuhan keluarga.
Akhirnya murah dan mahal tergantung pada bagaimana keputusan keluarga tersebut untuk mengeksplor fasilitas homeschooling.
Tapi, sebelum menentukan biayanya, ada baiknya menganalisa dulu kebutuhan dasar keperluan homeschooling.
1. Alat dan Perlengkapan tulis menulis
Perlengkapan tulis menulis berupa kertas, spidol, krayon, pensil, pulpen, penghapus, papan tulis, klip kertas, perekat, lem, pernak-pernik DIY (do it your self) dan lain sebagainya yang menyesuaikan kebutuhan.
Jika diakumulasikan dalam jangka waktu setahun, biaya perlengkapan tulis menulis sekitar 500 ribu rupiah.
Namun, jika ingin melengkapi alat homeschooling bisa menambahkan printer dan lain-lain.
Jika sudah begini, biayanya jadi lebih mahal ya hehe.
Perlengkapan ini bisa digunakan sejak homeschooling usia dini dan mungkin ini jadi biaya yang cukup besar.
Yah bayangin aja anak-anak usia dini lagi senang-senangnya bermain dengan kertas.
2. Buku-buku
Kebutuhan buku ini bergantung pada apakah kurikulumnya menggunakan buku ajar cetak atau cukup buku digital saja.
Tapi, kalau saya sih tetap membelikan anak-anak buku fisik agar mereka terbiasa juga.
Terutama untuk buku cerita yang pengeluaran dananya cukup besar juga.
Apalagi buku anak saat ini tergolong mahal-mahal ya sobat yusri.
3. Les Tambahan/ Guru Privat
Homeschooling boleh banget lho menghadirkan pihak ketiga untuk membantu belajar anak.
Adanya les tambahan atau guru Privat termasuk biaya dasar yang perlu diperhitungkan.
Selain itu, ada juga website-website berbayar yang bisa mendukung pembelajaran anak.
Namun biasanya ada grup-grup homeschooler yang patungan beli lisensinya.
4. Travelling
Sebagai keluarga homeschooler, memberikan pengalaman nyata pada anak itu jadi pilihan wajib. Hehe.
Travelling jadi agenda yang harus ada.
Meski tidak harus ke tempat-tempat yang mengeluarkan biaya besar.
Pergi ke museum gratis, taman atau tempat wisata yang harganya terjangkau juga boleh banget.
Travelling sembari ikut suami lagi dinas keluar kota juga bisa jadi solusi ya sobat yusri.
5. Legalitas
Keabsahan ijazah menjadi suatu hal penting bagi anak homeschooler.
Dan tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan untuk ikut ujian kesetaraan.
Tapi, meskipun pengeluarannya bukan jenis pengeluaran tahunan namun tetap harus diprioritaskan biayanya.
Berapa biaya homeshooling
Nah, kita sudah jabarin nih apa saja kebutuhan dasar homeschooling. Sekarang pertanyaannya kira-kira berapa biaya yang harus keluar saat menjalani homeschooling.
Untuk pertanyaan ini, saya membagi 2 kelas homeschooling dulu nih, yaitu
1. Homeschooling anak usia dini
Homeschooling anak usia dini bisa dimulai dari usia 0-6 tahun. Kebutuhan pengeluaran tentu saja seputar perlengkapan stimulasi tumbuh kembang anak.
Jika menggunakan kurikulum Montessori, biaya homeschooling pasti jadi mahal sebab aparatusnya yang asli tentu saja mahal.
Namun, jika menggunakan ala-ala montessori biayanya bisa terjangkau.
Banyak banget lho sekarang emak-emak kreatif yang design sendiri alat belajar anaknya dan meniru aparatus montessori.
Untuk perlengkapan dan alat masih bisa terjangkau ya.
Nah, biaya untuk buku ini yang memang membengkak kalau saya pribadi.
Sebab terkadang membeli buku diluar budget. Menyesuaikan dengan kebutuhan anak.
Tapi sepertinya harus tetap melakukan budgeting ya biar tidak membengkak.
Biaya yang termasuk besar juga ada pada les tambahan seperti renang.
So, berapa biaya homeschooling anak usia dini kami? Hmm masih terjangkau lah ya.
2. Homeschooling usia sekolah
Kebutuhan homeschooling usia sekolah tentu saja hampir sama dengan anak usia dini. Mungkin yang berbeda adalah les-les tambahan yang lebih banyak.
Namun, jika membandingkan dengan sekolah swasta masih cukup terjangkau ya.
Penutup
Ada praktisi homeschooling yang mengatakan bahwa biaya homeschooling anak itu ibarat biaya makan tiap keluarga.
Semuanya menyesuaikan kebutuhan dan selera masing-masing keluarga.
So, biaya homeschooling murah atau mahal tentu saja menjadi pilihan masing-masing keluarga ya sobat yusri.
Tapi, menurut sobat yusri biaya homeschooling termasuk mahal atau murah?