
Rumah produksi MD Pictures kembali memeriahkan libur Lebaran Idulfitri tahun ini dengan merilis film horror terbaru berjudul PABRIK GULA (2025). Film ini diadaptasi (lagi) dari Thread X viral dari akun @SimpleM81378523 yang sempat trending topic saat pertama kali di posting di sosial media X (Twitter). Tak sedikit dari para followers akun Simpleman yang mengatakan jika Thread X “Para Penghuni Pabrik Gula” yang terbagi menjadi 4 bagian terpisah dan di posting pada bulan Maret 2019 dan Februari 2020.
Para Penghuni Pabrik Gula – Bagian 1 bisa diakses di sini
Para Penghuni Pabrik Gula – Bagian 2 bisa diakses di sini
Para Penghuni Pabrik Gula – Bagian 3 bisa diakses di sini
Akhir Riwayat Pabrik Gula – Bagian Akhir bisa diakses di sini
Untuk versi filmnya sendiri, plot cerita lebih dipadatkan dan tidak sepanjang versi Thread X. Plot film PABRIK GULA (2025) berforkus pada nasib apes dan juga tragis dari para buruh musiman yang bekerja di Pabrik Gula Sendoro, khususnya tujuh orang yang berasal dari satu desa yang sama. Ketujuh orang tersebut dalah Endah, Fadhil, Naning, Hendra, Wati, Mulyono dan Dwi. Setibanya di pabrik, mereka dan puluhan orang lainnya dibagi menjadi beberapa kelompok yang dipimpin oleh masing-masing supervisor. Sebelum memulai bekerja, manajemen Pabrik Gula Sendoro menerapkan jam malam kepada seluruh pekerja. Jam malam tersebut terbagi menjadi dua yaitu Jam Kuning dan Jam Malam. Jam Kuning dimulai setelah mereka selesai bekerja pukul 17:00 sampai 21:00, dan Jam Merah dimulai pada pukul 21:00 sampai pagi hari ditandai dengan sirine uap yang dinyalakan dari kantor pabrik. Semua orang yang berada di lingkungan pabrik dan loji harus mentaati peraturan tersebut tanpa terkecuali.
Setelah selesai bekerja dan waktu akan memasuki Jam Merah, Endah melihat bayangan seseorang keluar dari loji dan berjalan menuju salah satu gedung pabrik. Endah pun berusaha memanggil orang tersebut karena melanggar peraturan, namun orang itu tetap saja berjalan menjauhi area loji. Karena penasaran, Endah mengikutinya dan tibalah ia di depan bangunan kosong yang terkunci. Saat mencoba mengintip dari celah tembok, Endah melihat pertunjukan wayang dan kuda lumping di dalam gedung tersebut. Orang-orang yang ada di sana kemudian terdiam dan menengok ke celah tembok. Endah terkejut lalu terjatuh dan pergi dari gedung tersebut.
Keesokan harinya, baik Endah maupun rekan-rekannya yang lain mengalami serangkaian kejadian mistis. Endah selalu diikuti oleh sosok gaib berwujud pria dengan kepala botak dan berpakaian putih. Fadhil yang memiliki indera keenam sering melihat penampakan sesosok wanita Belanda yang berambut panjang. Wati dan rekan kerjanya beberapa kali melihat penampakan yang sama dengan Endah. Kemudian Naning dan Hendra sering merasakan hal gaib dari penampakan misterius yang jumlahnya banyak. Mulyono, Dwi dan dua satpam pabrik mengalami gangguan mistis dari sosok perempuan berwajah aneh serta sosok gaib berwujud tentara dengan muka yang hancur.
Selain mengalami serangkaian kejadian mistis, Wati menjadi saksi kecelakaan di pabrik yang menimpa salah satu rekannya. Sejak kejadian itu, Wati ketakutan dan selalu pergi bersama kemanapun dengan ditemani Endah. Di sisi lain, Fadhil sering mengalami mimpi buruk usai ia melihat penampakan di loji nya. Terdapat dua orang misterius yang selalu terlihat di mimpi Fadhil.
Pihak manajemen pabrik mendapat peringatan dari dua cenayang yang selama ini menjaga pabrik yaitu Mbah Jinah dan Mbah Samin, untuk segera menunda panen gula demi keselamatan mereka, karena kerajaan demit yang menghuni Pabrik Gula Sendoro terusik oleh kehadiran para buruh disana. Tak hanya itu saja, Mbah Jinah sangat yakin jika ada orang yang melanggar aturan sehingga menyebabkan kerjaan demit disana marah besar. Manajemen pabrik menolak saran dari Mbah Jinah dan Mbah Samin dengan alasan semuanya harus berjalan sesuai rencana yang sudah ditetapkan.
Mbah Jinah kemudian melihat adanya ketakutan yang dialami oleh Endah, Fadhil, Wati, Mulyono dan juga Dwi. Mbah Jinah yang mengetahui Fadhil memiliki indera keenam mengajaknya untuk berbicara empat mata. Setelah berbincang, ternyata dua orang misterius yang selalu muncul dalam mimpi Fadhil merupkan petunjuk tentang dua orang yang melanggar aturan di pabrik. Dengan bantuan Mbah Jinah, Fadhil akhirnya bisa melihat jika dua orang tersebut adalah Naning dan Hendra.
Kejadian berawal di hari pertama saat buruh musiman selesai bekerja. Naning dan Hendra ternyata mempunyai ketertarikan satu sama lain. Meskipun Hendra sudah bertunangan dengan Wati, ia lebih tertarik pada pesona Naning. Keduanya pun memutuskan untuk bertemu secara diam-diam saat malam hari. Hendra dan Naning keluar dari loji masing-masing ketika waktu sudah memasuki Jam Merah. Keduanya yang mengabaikan aturan itu janjian bertemu di salah satu gudang pabrik. Naning yang tersadar diikuti oleh Endah, kemudian berlari bersama Hendra menuju salah satu ruangan di gudang yang terkunci dan gelap. Saat situasi dirasa aman, Naning dan Hendra bercumbu disana. Setelah selesai, Naning terbangun lalu melihat adanya tumpukan emas, perhiasan dan berlian di dekat patung yang bersinar terang di pojok ruangan. Hendra menyarankan Naning untuk membiarkannya dan segera pulang ke loji masing-masing. Tapi ternyata, diam-diam Naning kembali ke gudang dan mengambil semua emas, perhiasan dan berlian tersebut.
Sejak mengambil benda berharga tersebut, Naning sering diganggu oleh pasukan makhluk gaib yang konon merupakan para korban dari peristiwa kebakaran pabrik di masa lalu. Pasukan makhluk gaib itu panglima kerajaan demit yang ditugaskan untuk memburu siapapun yang telah mencuri benda berharga sekaligus keramat yang ada disana. Pimpinan atau panglima kerajaan demit di Pabrik Gula Sendoro sering disebut sebagai Maharatu dan memiliki banyak perwira sosok gaib yang tersebar di seluruh wilayah pabrik.
1. Sosok gaib berwujud tinggi dan besar seperti raksasa yang sempat mengejar Endah saat ia melihat pentas wayang di malam pertama dan Fadhil saat ia berusaha mencari keberadaan Naning dan Hendra di loji. Sosok tersebut sering disebut sebagai Dalboh.
2. Sosok gaib berwujud wanita tua dengan kepala botak, kulit pucat yang sering menampakkan diri pada Endah dan Wati.
3. Pasukan gaib berwujud orang-orang serba hitam dengan asap yang keluar dari tubuh mereka. Sosok gaib ini sering muncul saat Jam Malam dan menampakkan diri pada Naning, Hendra dan juga Fadhil.
4. Sosok gaib berwujud Noni Belanda yang selalu gentayangan di loji para buruh pabrik dan selalu menampakkan diri kepada Fadhil.
5. Sosok gaib berwujud perempuan dengan mengenakan baju pasien rumah sakit dengan muka aneh dan sempat menampakkan diri pada Mulyono dan juga Dwi.
6. Sosok gaib berwujud tentara Jepang dengan wajah yang rusak parah dan selalu berkeliling pabrik dengan sepeda kumbangnya sambil menyalakan bell sepeda saat Jam Merah. Sosok gaib ini tak sengaja menampakkan diri di hadapan Mulyono dan juga Dwi.
7. Panglima kerajaan demit yang mengontrol seluruh demit di pabrik sering disebut sebagai Maharatu. Wujudnya pun tidak diketahui oleh Mbah Jinah maupun Mbah Samin.
Akibat dari Naning dan Hendra yang telah melanggar banyak aturan diantaranya keluar saat Jam Merah, melakukan zinah di tempat keramat dan mengambil perhiasan keramat tanpa izin. Semua pelanggaran tersebut harus dibayar dengan cara tumbal melalui ritual manten tebu yang harus dilakukan oleh Naning dan Hendra. Menurut Mbah Jinah, panglima kerajaan demit di pabrik yaitu Maharatu memang sengaja menampakkan diri beserta perhiasan keramat di hadapan Naning dan Hendra karena perbuatan zina dianggap sebagai sujud dan penyembahan terbaik di hadapan iblis.
Mbah Jinah dan Mbah Samin kemudian menyiapkan ritual