
#Description:
Title: Sinners (2025)
Casts: Michael B. Jordan, Hailee Steinfeld, Miles Caton, Wunmi Mosaku, Jack O’Connell, Delroy Lindo, Omar Benson Miller, Jayme Lawson, Li Jun Li, Yao, Lola Kirke, Peter Dreimanis, David Maldonado
Director: Ryan Coogler
Studio: Warner Bros Pictures, Proximity Media
#Synopsis:
Dua saudara kembar identik yaitu Smoke dan Stack Moore (Michael B. Jordan) memutuskan pulang ke kampung halaman mereka di Delta Mississipi setelah sekian lama bekerja di Chicago. Dengan membawa banyak uang curian dari komplotan gangster, Smoke dan Stack langsung membeli sebuah pabrik kayu terbengkalai dari Hogwood (David Maldonado) yang dikenal sangat diskriminatif dan juga rasis. Mereka berencana akan membuka juke point atau tempat hiburan khusus orang-orang berkulit hitam.
Berbagai persiapan dilakukan oleh Smoke dan juga Stack dengan mengajak kerabat serta rekan-rekan mereka untuk grand opening juke point. Yang pertama yaitu Sammie Moore (Miles Caton) sepupu laki-laki mereka yang memiliki kemampuan bermain gitar serta menyanyi lagu-lagu blues. Sammie memilih ikut bersama dengan kedua pamannya untuk mengejar impian sebagai seorang musisi ketimbang mengikuti perintah ayahnya, Jedidiah Moore (Saul Williams) yang merupakan seorang pendeta. Kedua yaitu Delta Slim (Delroy Lindo) musisi jalanan yang piawai memainkan harmonika. Ketiga, mantan istri dari Smoke yaitu Annie (Wunmi Mosaku) yang diminta sebagai juru masak. Keempat, pasutri pemilik toko kelontong Bo (Yao) dan Grace (Li Jun Li) yang diminta sebagai pemasok berbagai kebutuhan untuk acara grand opening dan yang kelima yaitu petani di ladang kapas yaitu Cornbread (Omar Benson Miller) yang direkrut sebagai penjaga keamanan.
Di sisi lain, mantan pacar Stack yaitu Mary (Hailee Steinfeld) yang kebetulan sedang berada di Delta Mississipi juga datang untuk memberi kabar kematian sang ibu kepada keluarga Stack disana. Mary terkejut saat mengetahui jika Stack dan saudara kembarannya pulang kampung namun tak pernah menghubunginya lagi. Sementara itu, Sammie tak sengaja bertemu dan berkenalan dengan seorang gadis yang berprofesi sebagai penyanyi blues yaitu Pearline (Jayme Lawson). Setelah semua persiapan sudah selesai, acara grand opening juke point milik Smoke dan Stack pun digelar mulai petang hari.
Orang-orang berkulit hitam dari beberapa wilayah datang dan memeriahkan acara pembukaan tersebut. Mary pun sengaja datang kesana untuk bertemu sekaligus meminta kejelasan alasan Stack kala itu menghilang tanpa kabar. Meskipun awalnya mendapat penolakan, namun Mary akhirnya diizinkan masuk oleh Annie dan Smoke, karena hubungan mereka sudah seperti keluarga.
Semakin malam semakin meriah. Para hadirin yang datang sangat menikmati acara grand opening ini. Mereka menari dan berdansa bersama menikmati penampilan bermusik dari Delta Slim. Setelah itu, Smoke dan Stack mempersilahkan Sammie untuk menunjukkan bakatnya sebagai seorang penyanyi blues sambil memainkan gitar kesayangannya. Semua orang yang ada di juke point terhipnotis oleh penampilan Sammie. Namun sayang dibalik musikalitas luar biasa yang dimiliki Sammie, mitos yang selama ini menjadi legenda bagi orang-orang berkulit hitam tentang musik yang dianggap sebagai ritual yang bisa memanggil hal gaib dari masa lalu dan masa depan terjadi di juke point. Energi dan kemeriahan pesta disana diam-diam mengundang komplotan vampire yaitu Remmick (Jack O’Connell), Joan (Lola Kirke) dan Bert (Peter Dreimanis) datang ke acara tersebut. Ketiganya yang berkulit putih menyamar sebagai trio musisi blues ingin tampil disana dan berharap bisa mendapat imbalan. Cornbread yang menjaga pintu masuk merasa curiga dan kemudian memanggil teman-temannya di dalam. Setelah itu, Smoke dan Stack memutuskan tidak menerima ketiga orang tersebut karena acara yang mereka gelar khusus untuk orang-orang berkulit hitam saja. Remmick dan kedua temannya kemudian berjalan mundur dan pergi menjauhi juke point sambil menyanyikan lagu-lagu blues.
Malam semakin larut. Mary merasa iba kepada tiga orang yang diusir tadi. Dengan membawa beberapa koin, ia keluar dari acara dan mencari ketiga orang tersebut. Saat berjalan diluar, Mary melihat tiga orang itu sedang duduk tak jauh dari juke point sambil bernyanyi. Mary kemudian mendekati lalu berbincang dengan mereka. Tak lama setelah itu, Mary kembali masuk ke juke point namun dengan sikap serta gesture yang sedikit aneh. Ia kemudian mendekati sambil menggoda Stack dan mengajaknya masuk ke ruangan untuk bercumbu. Di sisi lain, Smoke meminta Sammie mencarikan saudara kembarnya untuk mengambil satu keputusan. Namun Sammie enggan mengganggu Stack yang terlihat berada di ruangan bersama dengan Mary. Smoke kemudian mendatangi ruangan itu dan terkejut saat melihat Mary menyerang Stack sampai bersimbah darah sangat banyak. Smoke langsung mengambil pistol dan menembak Mary. Secara mengejutkan, Mary kembali bangun dan ia sudah berubah menjadi vampire lalu kabur dari juke point.
Smoke, Sammie, Annie dan yang lainnya sangat terkejut melihat Stack tewas dengan cara yang mengenaskan. Agar tidak menimbulkan situasi panik, Smoke memutuskan untuk membubarkan acara dan meminta semua tamu segera pulang. Di juke point yang tersisa tinggal Smoke, Sammie, Annie, Pearline, Delta, Cornbread, Grace dan Bo. Mereka sangat sedih harus kehilangan Stack dengan cara yang tak wajar. Tak lama setelah itu, terdengar suara Stack yang memanggil dari dalam ruangan dan meminta untuk keluar. Seketika Smoke dan yang lainnya terkejut. Annie sangat yakin jika Stack yang ada di ruangan tersebut sudah berubah menjadi vampire akibat gigitan dari Mary. Bagaimana nasib orang-orang yang tersisa di juke point tersebut?
#Review:
Sutradara Ryan Coogler kembali hadir dengan project film terbarunya yang berjudul SINNERS (2025). Film ini menjadi film bergenre horror thriller perdana dari Coogler, setelah sebelumnya dikenal sebagai sutradara film action drama seperti FRUITVALE STATION (2013), CREED (2015) dan dua film BLACK PANTHER (2018).

Untuk segi cerita, film SINNERS (2025) ini sebetulnya memiliki premis yang terbilang sederhana tentang dua saudara kembar yang pulkam dan kepengen buka tempat hiburan untuk orang-orang berkulit hitam seperti mereka disana. Dua saudara kembar tersebut kemudian mengajak sepupu dan orang-orang disekitar untuk berpesta dan bersukacita di tempat hiburan yang mereka buka. Yang menarik disini, Coogler kembali merangkap sebagai penulis skenario, cerita dan juga produser dalam film ini. Lebih lanjut, Coogler mengembangkan premis sederhana tadi seolah seperti film biography tokoh-tokoh inspiratif atau bersejarah dari kalangan black people di masa lalu. Di satu jam pertama durasi film, nuansa history nya terasa sangat kental dan bisa penonton rasakan melalui latar waktu di era tahun 1930an. Plot kemudian mengangkat issue rasisme dan diskriminatif yang sangat ekstrim sambil menyentil organisasi gelap Ku Klux Klan yang kala itu sangat populer di kalangan orang-orang berkulit putih di Amerika Serikat. Selain itu, Untuk menambah elemen mistisnya, film SINNERS (2025) mengangkat mitos tentang musik yang konon bisa memanggil roh dari masa lalu, masa kini dan masa depan. Siapa sangka, elemen tersebut dieksekusi dengan cara yang sangat memukau! Adegan pesta musik blues di juke point saat karakter Sammie bernyanyi benar-benar mindblowing. Definisi “memanggil” dan kolaborasi musik dari masa lalu, masa kini dan masa depan yang terjadi di juke point cakep banget! Adegan tersebut terasa makin magis dan juga powerful berkat penggunaan kamera IMAX untuk proses pengambilan gambarnya. GILAAA! Transisi dari layar cinema kemudian expanding menjadi fullest sukses membuatku jaw drop! Sungguh sebuah ide dan konsep yang sangat brilian dari seorang Ryan Coogler! Setelah bersenang-senang dengan musik blues, sang sutradara kemudian “banting setir” genre in a good way menjadi sajian horror thriller dan juga sedikit gore saat film memasuki babak pertengahan sampai akhir. Siapa sangka, sang sutradara menghadirkan hidangan penutup filmnya ini dengan kemunculan urban legend Vampire. Eksekusi ceritanya pun dibuat ala-ala home invasion dan survival gitu. Visualisasi dari komplotan Vampire nya juga tidaklah lebay. Bahkan saat rombongan Vampire berdansa dan menari dalam kegelapan, aura creepy dengan penampakan serba blurry kembali membuatku terpukau!
Untuk jajaran pemain, penampilan Michael B. Jordan yang memerankan dua karakter sekaligus tampil gemilang dan effortless. Aku bahkan sampai mengira jika Stack dan Smoke itu memang dua orang yang berbeda. Penampilan Hailee Steinfeld, Miles Caton, Wunmi Musaku, Jack O’Connell dan yang lainnya juga tampil tak kalah mencuri perhatian. Final act dari film SINNERS (2025) yang terasa seperti medan perang, serta penuh dengan banjir darah dari para karakternya menjadi kegilaan lainnya yang ditampilkan oleh sang sutradara. Big applause! Jangan sampai dilewatkan terdapat dua post credit scene yang ada di tengah sangatlah bagus dan juga powerful! Easily one of the best hollywood movie of the year so far.
[9.5/10Bintang]