[Review] Mendadak Dangdut: Remake Menghibur & Lucu Dari Versi Terdahulu!

#Description:
Title: Mendadak Dangdut (2025)
Casts: Anya Geraldine, Aisha Nurra Datau, Joshua Pandelaki, Keanu Angelo, Fajar Nugra, Adi Sudirja, Wika Salim, Opie Kumis, Sadha Triyudha, Calvin Jeremy, Dwi Sasono, Putri Patricia, Dominique Sanda
Director: Monty Tiwa
Studio: Amadeus Sinemagna, Sinemart
#Synopsis:
Terjadi aksi protes saat konser dari penyanyi pop wanita Naya (Anya Geraldine) digelar. Para penonton dan fans ingin Naya kembali bernyanyi di atas panggung, namun Naya menolak dengan alasan ia sudah tampil sesuai dengan kontrak dan tidak ada penambahan durasi manggung. Manager sekaligus asisten dari Naya yaitu Zul (Calvin Jeremy) berusaha mengikuti permintaan Naya dan membujuk produser label yaitu Thomas (Sadha Triyudha) untuk mencari jalan keluar.
Setelah selesai manggung, Naya menemui adiknya yaitu Lola (Aisha Nurra Datau) yang sedang bersama dengan ayah mereka, Pak Anwar (Joshua Pandelaki). Naya masih kesal saat melihat ayahnya yang kini tiba-tiba muncul setelah sekian lama pergi meninggalkan keluarga. Selain itu, Naya juga sakit hati karena perceraian orangtua mereka menyebabkan kondisi kesehatan sang ibu, Diana (Dominique Sanda) terus menurun hingga meninggal dunia. Lola meminta kepada kakaknya itu untuk mengajak sang ayah tinggal bersama lagi, karena Pak Anwar mengidap alzheimer dan hidup sendirian usai dibuang oleh keluarga barunya. Naya memilih untuk menenangkan diri sejenak di ruang istirahatnya yang ada di belakang panggung sebelum mengambil keputusan soal kehadiran ayahnya itu.
Ketika di ruang istirahat, Naya justru tidak tenang karena Thomas terus meminta agar Naya melanjutkan promo dan manggung untuk lagu barunya itu. Tak lama setelah itu, Naya tertidur pulas di ruangannya karena merasa lelah dengan semua hal yang terjadi. Ketika terbangun, Naya terkejut dan berteriak histeris melihat Zul bersimbah darah dan sudah meninggal tepat disampingnya. Saat Thomas masuk ke ruangan, ia terkejut melihat Naya yang menangis histeris sambil memegang jasad Zul yang penuh dengan darah. Seketika Thomas menginterogasi dan menduga jika Naya yang membunuh Zul. Naya sama sekali tidak ingat apa yang terjadi setelah ia tertidur lelap di ruangannya. Ia sangat yakin jika dirinya tidak membunuh manajernya itu. Naya kemudian pergi dari sana sambil mengajak Lola dan ayahnya dengan mengendarai mobil.
Dalam perjalanan, kabar kematian Zul langsung menyebar dan menjadi headline berita infotainment. Banyak wartawan mendatangi tempat kejadian perkara, termasuk mewawancarai Thomas. Dalam liputan berita, Thomas meminta Naya untuk segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Jika tak kunjung menyerahkan diri, Thomas menggelar sayembara bagi siapapun yang menemukan dan memberitahu keberadaan Naya akan mendapat imbalan sepuluh juta dari Thomas. Seketika Naya kini menjadi buronan dan harus segera pergi meninggalkan Jakarta. Lola pun memberikan ide untuk sementara ke kampung halaman sang ayah di desa Singalaya yang ada di pesisir pantai. Usai menempuh perjalanan cukup jauh dari Jakarta, Naya, Lola dan Pak Anwar akhirnya tiba di rumah lama mereka. Namun sayang, mereka bertiga tidak dapat masuk ke dalam rumah gara-gara Pak Anwar lupa ingatan dan tidak tahu dimana ia menyimpan kunci rumahnya. Karena sudah larut malam, ketiganya terpaksa tidur sementara di dalam mobil sambil menunggu esok hari untuk mencari rumah kontrakan sementara.
Pagi hari pun tiba. Naya dan Lola langsung berkeliling desa mencari kontrakan yang murah untuk tempat tinggal sementara. Setelah berkeliling, Naya berhasil menemukan satu rumah petak yang disewakan milik Yatno (Adi Sudirja). Selama tinggal di rumah kontrakan di desa Singalaya, Pak Anwar sempat mengingat jika ia melihat Zul dibunuh saat menunggu Naya dan Lola di parkiran. Namun dirinya tidak bisa melihat dengan jelas siapa pelakunya. Selain itu, Pak Anwar juga selalu teringat akan Ibu Diana dan belum sepenuhnya mengetahui jika mantan istrinya itu sudah meninggal. Naya dan Lola berharap ingatan sang ayah bisa segera pulih yang nantinya akan menyelamatkan Naya dari dugaan tersangka pembunuhan Zul.
Permasalahan baru menghampiri Naya. Sebelum banyak orang menyadari jika ia bersembunyi di desa Singalaya, Naya terpaksa bergabung sebagai penyanyi dangdut dari orkes milik Wawan (Keanu Angelo) dan Wendy (Fajar Nugra). Kehadiran Naya sebagai biduan baru di desa membuat biduan lain yaitu Tata (Wika Salim) merasa tersaingi. Tata yang selama ini mendapatkan uang dan nafkah sebagai biduan panggung untuk anak semata wayangnya kini jadi sepi job gara-gara Naya. Puncaknya, Tata gagal mengisi acara dangdut Larung Pes yang paling ramai dan sering didatangi oleh produser label musik dangdut yaitu Rizal Maduma (Dwi Sasono).
Seiring berjalannya waktu, keberadaan Naya di desa Singalaya mulai ketahuan oleh Thomas. Selain itu, proses penyelidikan dan penyidikan TKP dari kematian Zul terus dilakukan oleh pihak kepolisian yang dipimpin oleh Ibu Rissa (Putri Patricia). Sementara itu, Naya yang menyadari keberadaannya mulai diketahui oleh banyak orang, mulai menyusun sebuah rencana untuk membuktikan jika dirinya benar-benar tidak salah dan bukan pembunuh Zul. Bagaimana nasib Naya selanjutnya di desa Singalaya?

#Review:
Rumah produksi spesialis sinetron Indonesia untuk televisi swasta nasional yaitu Sinemart kembali memeriahkan industri film layar lebar di tahun ini. Yang terbaru, Sinemart bekerja sama dengan Amadeus Sinemagna Pictures merilis remake versi modern dari film komedi drama ikonik MENDADAK DANGDUT (2006) yang dirilis 19 tahun silam. Di versi terbarunya ini, kursi sutradara diisi oleh Monty Tiwa, yang sebelumnya sebagai penulis cerita dan skenario di versi terdahulu garapan sutradara Rudy Soedjarwo.
Untuk segi cerita, Monty Tiwa yang kali ini duduk sebagai sutradara sekaligus penulis cerita dan skenario memberikan refreshment pada plot di film MENDADAK DANGDUT (2025) versi terbaru. Jika di versi 2006 plot berfokus pada hubungan vokalis rock dengan manager sekaligus kakak kandungnya sendiri serta sedikit sentuhan drama romantis, kali ini plot yang dihadirkan datang dari seorang penyanyi pop wanita dan adik perempuan serta ayahnya yang mengidap alzheimer. Sepanjang durasi film pun, perbedaan cerita terasa sangat drastis bisa penonton rasakan, terutama di bagian komedi yang menjadi point paling kuat dalam film MENDADAK DANGDUT (2025) versi terbaru. Sensitifitas Monty Tiwa terhadap genre komedi memang semakin “menggila” dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih di film ini yang menggandeng komedian legendaris Opie Kumis lalu disandingkan dengan selebgram beken Keanu Angelo menjadi kombinasi duo komedi yang pecah di setiap kemunculan mereka berdua. Tak lupa juga, sang sutradara selalu memberikan moment improvisasi tanpa cut yang membuat tektokan Opie Kumis, Keanu Angelo dan para pemain lain semakin berhasil bikin ngakak kencang para penonton. Meskipun terasa jorjoran dalam elemen komedinya, tak sedikit juga ada moment-moment komedi yang miss. Mungkin karena selera komedi penonton beda-beda kali ya, tiap adegan komedi yang dilakukan para pemain tanpa kehadiran Opie Kumis dan Keanu Angelo, aku merasa krik banget. Debut komedian Adi Sudirja di film layar lebar kali ini sekilas mengingatkanku akan Oki Rengga di film AGAK LAEN (2024) hahaha.
Jika film ini dibuat sebagai ajang nostalgia pun, aku merasa tidak terlalu nostalgic banget sih. Chemistry Anya Geraldine dan Nurra Datau terasa hambar sebagai kakak beradik. Akting nya masih keliatan banget, tidak se-natural dan memorable iconic Titi Kamal dan Kinaryosih. Subplot tentang hubungan anak dengan ayah pun eksekusinya tidak sampai yang mengharukan. Chemistry sebagai sebuah keluarga Naya nya kurang banget. Justru hubungan keluarga dari karakter yang diperankan Opie Kumis, Keanu Angelo dan Wika Salim lah yang lebih ngena. Ada satu adegan dari Wika Salim tentang anaknya yang singkat tapi seketika langsung memberikan impact perasaan empati terhadapnya. Penyelesaian cerita film ini juga dibuat fake twist. Padahal jika twist tersebut tetap dilakukan tanpa skenario rencana jebakan akan memicu konflik yang lebih epic antara Naya dan Wawan.
Untuk jajaran pemain, penampilan terbaik Anya Geraldine dan Nurra Datau bukan berasal dari film MENDADAK DANGDUT (2025) ini. Anya jauh lebih memorable dan luwes saat ia di film yang settingnya di Korsel. Untungnya, saat mereka berdua masuk ke bagian komedi bareng Opie Kumis, Keanu Angelo, Fajar Nugra dan Adi Sudirja, cukup berhasil ngeblend bikin tertawa penonton.
Overall, film MENDADAK DANGDUT (2025) versi modern kali ini memang terasa sengaja dibuat lebih menonjolkan unsur komedinya. Hal tersebut memang berhasil sebagai sebuah tontonan pelepas penat, karena jokes Keanu Angelo dan Opie Kumis terlalu dekat dengan jokes-jokes daily penonton. Namun jika film ini dibuat sebagai ajang nostalgia atau membangkitkan musik dangdut, masih jauh dari ekspektasi.
[7/10Bintang]

Best Dating Sites
Platform Pengiriman Pesan Instan
Platform Sosial Media

Top Profiles
Siska Media di TikTok
10.0/10
Siska Media di TikTok
Channel Siska Media di Youtube
10.0/10
Channel Siska Media di Youtube