
#Description:
Title: Jumbo (2025)
Title: Jumbo (2025)
Casts: Prince Poetiray, Quinn Salman, Graciella Abigail, Yusuf Ozkan, M. Adhiyat, Angga Yunanda, Bunga Citra Lestari, Ariel Noah, Ratna Riantiarno, Kiki Narendra, Cinta Laura Kiehl, Ariyo Wahab, Rachel Amanda, Aci Resti, Muzakki Ramdhan, Ali Fikry, Den Bagus Satrio Sasono
Director: Ryan Adriandhy
Studio: Visinema Studios, Springboard, Anami Films
#Synopsis:
Don (Prince Poetiray) dikenal sangat menyukai dongeng dan juga musik. Dongeng kesukaannya yaitu Ksatria dan Pulau Gelembung yang ditulis oleh mendiang kedua orangtuanya yang sudah tiada. Ayah (Ariel Noah) dan Ibu (Bunga Citra Lestari) merupakan penulis buku dan dongeng anak-anak yang mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju kota. Satu-satunya peninggalan dari mereka yaitu buku dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung yang kini menjadi benda kesayangan dari Don dan juga neneknya (Ratna Riantiarno).
Suatu hari, anak-anak di Kampung Seruni mendengar kabar pengumuman tentang pentas seni dan bakat yang akan digelar dalam waktu dekat. Atta (M. Adhiyat) yang memiliki bakat merakit alat elektronik tertarik untuk ikutan pentas tersebut karena jika dirinya menang, maka bisa mendapatkan hadiah uang tunai yang nantinya bisa dipakai untuk kakaknya, Acil (Angga Yunanda) berobat ke rumah sakit. Ia pun langsung mendatangi panitia untuk mendaftar. Namun setibanya di booth, registrasi sudah ditutup. Selain Atta, ternyata Don pun tertarik mengikuti pentas tersebut. Rencananya, Don akan mementaskan dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung dengan dibantu kedua temannya yaitu Mae (Graciella Abigail) dan Nurman (Yusuf Ozkan). Keberuntungan ternyata berpihak pada Don. Panitia membuka satu slot untuk peserta karena salah satu yang sudah mendaftar mengundurkan diri. Otomatis, Don yang masih ada disana langsung diterima menjadi peserta terakhir untuk mengikuti pentas seni dan bakat.
Don, Mae dan Nurman langsung menyusun rencana dan berbagi ide agar pentas dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung mereka bisa memukau banyak orang. Ketiganya berkumpul di gudang yang sudah lama kosong dan dijadikan basecamp untuk mereka. Don menjadi pemeran Ksatria dan harus bisa menyanyi. Mae mendapat tugas untuk melatih vokal Don sekaligus membuat kostum. Nurman mendapat tugas untuk membuat properti yang digunakan saat nanti pentas.
Sementara itu, Atta kesal dan marah melihat Don yang beruntung dibandingkan dirinya. Atta pun langsung untuk mengambil buku dongeng milik Don agar pentasnya tidak jadi tampil. Don histeris dan panik buku kesayangannya itu diambil oleh Atta. Saat mereka berusaha mencari cara agar bisa mendapatkan kembali buku dongeng itu, Don, Mae dan Nurman tiba-tiba melihat penampakan seorang perempuan muncul dari gudang. Perempuan kecil itu bernama Meri (Quinn Salman) yang memiliki kekuatan ajaib serta sudah lama menghuni gudang disana usai kehilangan Ayah (Ariyo Wahab) dan Ibunya (Cinta Laura Kiehl). Meri sendiri sudah lama juga mengamati persahabatan Don, Mae dan Nurma yang membuatnya merasa senang. Meri akhirnya berani menampakkan diri pada Don, Mae dan Nurma untuk meminta pertolongan mencari keberadaan ayah dan ibunya yang tiba-tiba menghilang.
Don, Mae dan Nurma pun bersedia membantu Meri asalkan Meri juga membantu mereka menampilkan pentas seni dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung yang bagus. Mereka berempat kemudian sepakat dan akan saling membantu satu sama lain. Dengan kekuatan ajaibnya, Meri berhasil membantu Don, Mae dan Nurma mendapatkan banyak uang dengan mengikuti berbagai lomba menarik menjelang pentas seni. Uang yang mereka dapatkan kemudian dipakai untuk membeli perlengkapan kostum dan properti agar saat tampil pentas nanti bisa bagus. Meri pun bersedia bertransformasi menjadi manusia selama acara pentas agar tidak menimbulkan kecurigaan. Selama menjadi manusia, Meri diajak untuk duet bersama Don menyanyikan sebuah lagu yang tersembunyi di halaman terakhir buku dongeng Ksatria dan Pulau Gelembung.
Kehadiran Meri berhasil membawa pentas seni Ksatria dan Pulau Gelembung milik Don menjadi juara pertama. Pihak penyelenggara pun meminta Don, Meri, Mae dan Nurman untuk pentas lagi di malam selanjutnya. Setelah selesai, Meri menagih janji pada Don tentang mencari orangtuanya. Namun Don malah mengulur waktu dengan alasan mereka harus tampil sekali lagi atas permintaan pihak penyelenggara. Mendengar hal tersebut membuat Meri kesal sekaligus sedih. Janji yang sudah disepakati malah diingkari oleh Don. Pertengkaran tersebut diam-diam diketahui oleh Atta. Ia pun langsung berlari pulang ke rumah. Tiba di rumah, Atta melihat kakaknya sedang berbincang dengan Kepala Desa Seruni yaitu Pak Rusli (Kiki Narendra) dan menceritakan tentang aksi curang Don yang pentas seninya dibantu oleh sesosok hantu bernama Meri. Acil terkejut dan menganggap adiknya itu hanya bercanda saja. Setelah itu, Pak Rusli langsung mengajak Acil dan juga Atta ikut ke mobilnya dengan alasan akan memberi Acil pekerjaan.
Rupanya Pak Rusli mengajak Acil dan Atta ke gudang tempat latihan Don, Mae dan Nurman sekaligus tempat bersembunyinya Meri. Setibanya disana, Pak Rusli menyusun rencana yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bagaimana nasib Meri selanjutnya? Apakah Don, Mae dan Nurman tetap tampil meskipun tanpa bantuan Meri?
#Review:
Setelah penantian panjang selama lebih dari lima tahun, akhirnya Visinema Studios siap menayangkan film animasi JUMBO (2025) di bioskop Indonesia pada moment Libur Lebaran tahun ini! Sedikit throwback, gaung proses produksi film JUMBO (2025) ini sendiri sudah terdengar sejak awal tahun 2020 lalu. Usai menggarap film animasi NUSSA (2021) bersama dengan rumah produksi The Little Giantz, Visinema Studios kemudian langsung mengerjakan film JUMBO (2025) yang resmi dimulai pada awal 2021.
Setelah penantian panjang selama lebih dari lima tahun, akhirnya Visinema Studios siap menayangkan film animasi JUMBO (2025) di bioskop Indonesia pada moment Libur Lebaran tahun ini! Sedikit throwback, gaung proses produksi film JUMBO (2025) ini sendiri sudah terdengar sejak awal tahun 2020 lalu. Usai menggarap film animasi NUSSA (2021) bersama dengan rumah produksi The Little Giantz, Visinema Studios kemudian langsung mengerjakan film JUMBO (2025) yang resmi dimulai pada awal 2021.

Ketika Pandemi CoVid-19 melanda dunia, proses produksi film JUMBO (2025) terpaksa mengalami penundaan. Sisi positifnya, sang sutradara sekaligus Head of Animation Development dari Visinema Studios yaitu Ryan Adriandhy menjadi lebih leluasa untuk terus memoles film animasi panjang perdananya ini. Lima tahun berlalu, film JUMBO (2025) akhirnya melangsungkan Gala Premiere yang sukses digelar pada Kamis, 13 Maret 2025 kemarin di Cinema XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan. Acara berlangsung sangat meriah, lobby luar dan dalam bioskop dihiasi properti film-film JUMBO (2025) serta tersedianya photobooth bagi tamu undangan. Antusias para tamu undangan dari rekan-rekan media sampai kalangan aktor pun semakin meriah saat memasuki malam hari.
Hal menarik diungkapkan oleh sang sutradara saat sesi press conference fim JUMBO (2025). Ryan Adriandhy beserta 400 lebih kreator dan animator lokal asli Indonesia sangat lega dan bahagia akhirnya film yang dikerjakan dalam lima tahun terakhir ini bisa segera dinikmati oleh seluruh penonton di Indonesia. Lebih lanjut, ide dan inspirasi cerita film JUMBO (2025) ini berasal dari masa kecil sang sutradara bersama orang-orang terdekatnya termasuk persahabatan dengan teman-teman sebayanya. Hal menarik lainnya datang dari pengisi suara karakter utama Don yaitu Prince Poetiray yang mengaku jika dirinya memiliki banyak kesamaan dengan Don. Prince dan juga Don sangat percaya diri, antusias dan pantang menyerah. Selain itu, keduanya pun sama-sama memiliki bakat dalam bernyanyi. Pengisi suara karakter Meri yaitu Quinn Salman juga sangat senang bisa menjadi bagian dari film JUMBO (2025) ini karena sejak kecil ia punya impian ingin menjadi voice aktor untuk film animasi.
Untuk segi cerita, film JUMBO (2025) menghadirka cerita yang sederhana tentang persahabatan anak-anak yang dibalut dengan fantasi magis. Sang sutradara berhasil memotret kehidupan sehari-hari bocil-bocil era tahun 90an yang lebih banyak meluangkan waktu bermain diluar dan berinteraksi satu sama lain. Keputusan Ryan Adriandhy mengambil latar waktu di era 90an adalah hal yang tepat, efek nostalgia terasa sangat kuat dan generasi milenial ketika masih bocil memang belum terpapar kecanggihan gadget dan sosial media seperti generasi Gen Z dan Alpha saat ini. Sepanjang petualangan Don dalam mewujudkan dongengnya menjadi sebuah pentas seni juga memberikan moral value yang sangat powerful tentang bagaimana solidaritas, ingkar janji dan pentingnya saling mendengarkan satu sama lain dalam sebuah pertemanan. Subplot tambahan yang tak kalah menarik datang dari sosok villain yang merepresentasikan tentang perilaku dzolim demi kepentingan pribadi. Cara penyampaiannya pun surprisingly sangat ringan dengan balutan unsur magical, padahal jika hadir dalam live action, subplot ini akan jadi horror banget vibes nya haha.
Lima babak yang disajikan oleh film JUMBO (2025) berjalan sangat mulus dan saling melengkapi satu sama lain. Setiap karakter yang muncul mendapat pendalaman karakter dan cerita yang bagus. Moment-moment emosional yang mereka tampilkan juga selalu berhasil membuatku terharu. Menonton film JUMBO (2025) di bioskop sungguh menjadi sebuah pengalaman yang sangat mengesankan. Akhirnya Indonesia punya lagi film animasi yang BAGUS dan sudah setara dengan film-film animasi kelas Hollywood!
Untuk jajaran pemain, Prince Poetiray, Quinn Salman, Graciella Abigail, Yusuf Ozkan dan M. Adhiyat berhasil menghidupkan Don dan kawan-kawan dengan sangat maksimal! Ekspresi, gesture dan emosi yang mereka keluarkan bisa dirasakan oleh penonton. Lagu Selalu Ada Di Nadimu versi Don dan Meri saat pentas harus segera dirilis! Eargasm dan berhasil membuatku terharu di adegan lagu ini! Para pengisi suara dari kalangan aktor dewasa seperti Ariel Noah, Bunga Citra Lestari, Ratna Riantiarno, Kiki Narendra sampai Aci Resti dan Rachel Amanda yang mencuri perhatian juga sukses melengkapi keindahan film JUMBO (2025).
Untuk urusan visual, film JUMBO (2025) menampilkan visual animasi yang sangat memuaskan dan memanjakan mata penonton di bioskop. Mungkin jika film ini menggunakan dialog full bahasa Inggris, pasti akan banyak yang mengira buatan Hollywood. Setelah film NUSSA (2021), Visinema lagi dan lagi memberikan benchmark baru dan standar sangat tinggi untuk kualitas film animasi di Indonesia. Harus ditonton di bioskop rame-rame bareng keluarga, sahabat, kerabat di moment libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah! Totally highly recommended!
[9.5/10Bintang]