Senam Aerobik adalah kegiatan atau gerak badan yang menuntut lebih banyak oksigen untuk memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk memperbaiki sistemnya. Pelopor senam aerobik adalah Dr. Kenneth Cooper pada tahun 1960 dengan konsep ritme musik dan gerakan yang teratur, sehingga menjadikan tubuh dapat memompa oksigen dan meningkatkan denyut jantung.
Saat ini istilah senam aerobik biasa dikenal dengan senam irama atau senam ritmik. Senam irama atau senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Alat yang sering digunakan dalam senam irama adalah gada, simpai, tongkat, bola, pita, topi, dan sebagainya.
Senam irama atau senam ritmik berguna untuk menyalurkan nilai seni atau rasa keindahan, membina, dan meningkatkan seni gerak. Dalam melakukan senam irama ada beberapa hal yang ditekankan, yaitu irama, kelentukan tubuh, dan kontinuitas gerakan.
Adapun menurut Jackie Sorensens (Amerika Serikat) senam aerobik atau senam kebugaran jasmani adalah suatu program kesegaran jasmani yang lengkap, meliputi latihan atau kegembiraan dengan mengekspresikan segala perasaan dengan tertawa, melompat, menendang, jogging, meregang, dan bergoyang dengan mengombinasikan gerakan dansa atau gerakan tarian tradisional, tari rakyat, dan tari kontemporer.
1. Macam-Macam Senam Aerobik
2. Manfaat Senam Aerobik
3. Takaran Latihan
4. Gejala Fisik Selama Latihan
5. Tahap-Tahap Melakukan Senam
6. Gerakan Senam Aerobik
A. Latihan Pemanasan (Fase Warning Up)
Gerakan pemanasan dalam senam aerobic sangat penting dilakukan sebelum kita melakukan gerakan inti, akan tetapi banyak orang yang melupakannya, hingga mengakibatkan otot sakit (Cidera), frustasi ataupun tegang. Pemanasan dalam senam aerobik memiliki 2 tujuan penting yaitu, Menarik dan memanaskan otot-otot anggota tubuh. dan Menyiapkan denyut jantung, sehingga tubuh dapat bergerak secara berangsur-angsur.
B. Latihan Inti (Fase Aerobic)
Latihan fase ini adalah latihan inti dari setiap gerakan senam aerobic. Kegiatan senam aerobik/irama harus dilakukan secara teratur sesuai jadwal. Model gerakan pada fase ini adalah gerakan yang ringan dengan gerakan pelan tanpa gerakat yang berat. Umumnya dalam fase ini gerakannya diulang 2-5 kali ulangan. Latihan inti (fase aerobic) yang terdiri atas:
1). Pelemasan, penguatan, dan pelepasan
2). Keseimbangan
3). Ketangkasan
4). Keterampilan
5). Kelincahan
6). Jalan dan Lari
7). Lompat dan Loncat
8). Kombinasi
C. Latihan Pendinginan (Fase Cooling Down)
Fase ketiga dari aktivitas senam disebut fase pendinginan yang memerlukan sedikitnya waktu 5 menit. Pada fase ini harus tetap bergerak, tetapi cukup pelan untuk membiarkan detak jantung menurun secara berangsur-angsur. Hal terpenting pada akhir latihan senam irama ialah perlunya untuk tetap bergerak agar darah dapat dipompakan dari sekitar kaki menuju pusat sistem peredaran darah. Jika tidak dilakukan bisa menyebabkan pusing atau sedikit sakit kepala atau bahkan bisa pingsan.
Sumber: Penjasorkes Kelas VII Semester 2. Indonesia: –