Saudara Kembarku

Namaku Elynda Queenita. Aku berumur 12 tahun. Suatu hari, orangtuaku mengajakku untuk pindah ke rumah nenekku di desa. Sebenarnya aku tidak ingin pergi karena aku harus pindah sekolah dan pindah rumah juga harus meninggalkan sahabat-sahabatku. Tapi apa boleh buat. Itu keinginan orangtuaku. Jadi aku harus menurutinya.

Pagi-pagi, aku dan orangtuaku langsung pergi ke rumah nenek. Nenek telah meninggal 5 tahun yang lalu. jadi, rumah itu tak terurus. Sampai di rumah nenek, aku turun dari mobil dan melihat di sekelilingku. Aku izin kepada ibu untuk melihat taman yang ada di dekat rumah nenek. Ibu pun mengizinkanku. Di sana ada ayunan, perosotan dan sebagainya. Tapi kulihat ada seorang gadis seumuranku sedang menangis. Aku menghampirinya. Ternyata anak itu mirip sekali denganku. Namanya Alynda. “Hmmm… namanya hampir sama dengan namaku” pikirku. Akhirnya kami bermain bersama. Pada siang hari, ibu memanggilku untuk makan siang. Aku langsung menghampirinya.

“Siapa anak yang bermain bersamamu itu?”
“namanya Alynda, Bu. Memang kenapa?” aku bertanya.
“Tidak apa-apa” kata ibu khawatir sembari berjalan ke dapur.
“hmm, ibu kenapa ya?” batinku.

2 tahun kemudian. Tak terasa umurku sudah 14 tahun dan sudah duduk di kelas 9 SMP. Aku tetap menjadi teman Alynda. Bahkan kami telah menjadi sahabat. Tapi, jika aku sedang bermain bersama Alynda, ibu pasti terlihat khawatir. Seperti ada sesuatu yang disembunyikannya.

Suatu hari ibu bertanya kepadaku.
“El, kamu masih suka bermain bersama Alynda?” tanya ibu khawatir
“Masih, Bu. Sebenarnya mengapa, Bu? sepertinya ada yang ibu sembunyikan” aku ingin mengungkap hal yang sebenarnya.
“hmm.. ada sesuatu yang mesti ibu ceritakan”
“apa, bu?”
“Sebenarnya saat kamu lahir, kamu mempunyai saudara kembar. Namun ia meninggal karena kekurangan oksigen. Dan namanya…” ibu memotong perkataannya.
“Siapa bu namanya?” tanyaku dengan penuh semangat.
“Namanya…” belum ibu selesai melanjutkan perkataannya, tiba-tiba Alynda datang secara mengejutkan. Ibu pun menghampirinya. “Nak, pergilah dengan tenang. Ibu yang akan menjaga adik kembarmu, Elynda” aku pun terkejut apa yang telah ibu katakan. Ternyata Alynda adalah kakak kembarku yang meninggal saat aku dan ia lahir.
“Ibu, jadi… jadi…” kataku sambil menahan tangisan.
“Iya, Nak. Alynda adalah kakak kembarmu. Ia lahir 5 menit sebelum kamu lahir” kata ibu. “Dulu sebelum kalian lahir, ibu masih tinggal disini sampai kalian berdua lahir.” kata ibu.
Aku menghampiri Alynda yang berada di ambang pintu. “Kak, pergilah dengan tenang. Aku, ibu dan ayah akan baik baik saja disini.”
“El, ibu. jagalah diri kalian baik baik” Alynda langsung menghilang dari hadapanku dan ibu.
Aku dan ibu menangis. “Maafkan ibu, Elynda. Ibu baru menceritakan ini semua” kata ibu.
“Tidak apa apa bu”

Cerpen Karangan: Dannisya Alzura
Facebook: Dannisya Alzura

Nama: Dannisya Alzura
Sekolah: SMP Negeri 2 Depok
twitter: @Nisya01_alzura

Read More
10 tahun ago
0 34
10 tahun ago
0 41
10 tahun ago
0 42

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Best Dating Sites
Platform Pengiriman Pesan Instan
Platform Sosial Media

Top Profiles
Siska Media di TikTok
10.0/10
Siska Media di TikTok
Channel Siska Media di Youtube
10.0/10
Channel Siska Media di Youtube